"Aiden...?"panggil Marcus dengan
mata menerawang. "hemm...?" jawab Aiden seadanya
"sekarang aku tau
siapa takdir mata ini " ucap Marcus membuat Aiden mengeryit bingung
"maksudmu apa ? aku
tak mengerti... matamu? kenapa dengan matamu ?" tanya Aiden polos
"kau tau sendiri
selama ini hanya ada satu orang yang bisa melawan kekuatan mata ini ?"ucap
Marcus lagi dengan sengaja membuka kaca matanya membuat Aiden terbelalak lebar
dan memasang kuda-kuda untuk melarikan diri dari tempat itu karena saking
ketakutannya.
"YA... CHO KYUHYUN
JANGAN BUKA KACA MATA ITU, KAU INGIN MEMBUATKU MATI GOSONG DI SINI
?"teriak Aiden dengan nada ngeri
"tenang saja aku
memakai softlens dari profesor"jawab Marcus santai tak terpengaruh dengan
teriakan Aiden. Ia meletakkan kaca matanya di atas meja dekat kursi yang di
dudukinya.
Cho
Kyuhyun seorang mutan yang di ciptakan oleh alam penguasa api, sangat jenius
dan juga tampan. Mahasiswa di X University dan juga termasuk anak didik seorang
profesor di Universitas tersebut yang memang sudah tau tentang kyuhyun. Dr Han
seorang profesor keturunan dari ilmuan bumi sekaligus mitologi korea. Dia
mengetahui segala hal yang ada di bumi korea,termasuk adanya kemunculan dua
mutan yang memang sudah di takdirkan bersama untuk menjaga keseimbangan alam di
korea. Seseorang yang lahir pada saat rasi bintang aquarius dan aries
menampakan dirinya di galaxi. Marcus salah satu dari kategori mutan yang sangat
mengagumkan itu seorang pengendali api lahir saat rasi bintang aries muncul d
galaxi. Dr Han memberitahukan semuanya kepada pada Kyuhyun bahwa letak
kekuatannya berada di matanya , mata merah azura yang selalu tertutupi
kacamata. Mata yang membunuh kedua orang tuanya , mata yang juga
mempertemukannya dengan seorang gadisyang mampu membuatnnya tenang. mata yang
juga membuatnya merasa di butuhkan.
*******
"kau tau... kau
membuatku jantungan " ucap Aiden dengan nafas yang tak beraturan
"Ladyra Han...
"Gumam Marcus
"Mwo... yang kau
maksud takdir matamu itu si Wanita Urakan itu"tanya Aiden dengan nada tak
percaya
Marcus hanya mengangguk kecil.
"Rasanya damai
Aiden... seperti dulu" ucap marcus menghela nafas dengan santai dan
menghirup udara sperti baru pertama kali bernafas, seperti beban dalam bahunya
terangkat semua.
Flasback 13 years ago
"Aww... "
Ringis Marcus kecil karena tersungkur ke tanah dengan keras.
"Ayo lawan kami
bukannya kamu itu maniak... bahkan orangtuamu sendiri kau bunuh " ejek
segerombolan teman-temannya yang jahat
"aku tidak seperti
itu" bela Marcus kecil sambil terus menunduk mencari kacamatanya.
Krakk... terdengar bunyi
benda patah. Marcus yang mendengarnya mulai menangis bukan menangis karena
kacamatanya, tapi.....
"Hei anak-anak
jangan dekati anak itu. Ibu tak mu kalian kenapa-napa" teriak seorang dari
kejauhan yang memang tidak menyukai Marcus
"cukup bu...
bukannya seorang guru itu tugasnya melindungi anak muridnya d sekolah, lihatlah
dia babak belur sperti itu, apa ibu buta ?"bela seorang gadis kecil yang
dengan santainya berdiri di samping Marcus yang tengah menangis memeluk lututnya.
"Ibu pikir seorang
pembunuh itu hanya dia saja, banyak yang lebih mengerikan dengan apa yang dia
lakukan, lagipula aku tidak anak kecil semacam dia bisa membunuh orang
tuanya... lihatlah dia sangat cengeng dan lemah, apa jenis anak seperti ini
yang kalian maksud pembunuh" tanya gadis kecil itu dengan nada
mengintimidasi.Membuat semua yang ada di tempat itu diam seribu bahasa setelah
menguasai keterpanaannya guru tersebut pergi mengiring segerombolan anak tadi.
"oh ayolah jangan
cengeng kau itu laki-laki" gerutu gadis kecil itu alih-alih memaksa Marcus
berdiri gadis itu malah berjongkok dan memegang pundak marcus
"Gwaenchanayo
?" tanya gadis kecil itu lembut
"PERGI. PERGI DARI
SINI" teriak marcus dengan suara serak " kumohon aku bisa membuatmu
terluka"tambahnya dengan suara turun satu oktaf
"tenanglah kau tidak
akan melukaiku percayalah" ucap
gadis kecil itu meyakinkan
"tapi.." ucapan
marcus terpotong oleh ucapan gadis kecil itu
"kau punya api, aku
punya air kita seimbang"sanggah gadis kecil itu membuat marcus dengan
refleks mengangkat wajahnya, menatap warna mata gadis itu dengan enggan. mata
coklat beningnya membuat marcus menutup kembali matanya
"Geotjimal"
isak marcus lagi
"tidak !!buka
kembali matamu " perintah gadis kecil itu
"kau yakin
"tanya marcus tak yakin
"percayalah"yakin
gadis kecil itu
Marcus membuka matanya
dengan perlahan dan mendapati mata coklat tadi kini berubah menjadi warna biru
azura. Ketenangan menyebar ke seluruh syaraf tubuhnya, Marcus merasakan wangi
kehidupan sebenarnya,
*****
"Ada apa profesor
kau memanggilku?"tanya marcus sambil memasuki ruang laboratorium dengan
santai
"Ah wasseyo"
sambut Dr Han
"hem..." jawab
marcus seadanya
"apa kau seudah
sedikit tenang sekarang?"tanya Dr Han
"maksud profesor apa
?"tanya Marcus bingung
"sebenarnya aku
ingin memperkenalkanmu dengan anakku sekaligus takdirmu "jawab Dr Han
sambil menatap ke suatu arah tepat di ujung pandangnya dia melihat sesosok
wanita dengan gaun sederhana berwarna sapphire blue membalut tubuhnya dengan anggun.
Dia terlihat cantik bahkan luar biasa cantik
"sialan...!kau
mempermainkanku profesor.Jadi selama ini kau tahu keberadaan takdirku tapi kau
merahasiakannya" kesal marcus tanpa mengalihkan tatapannya dari sosok
Ladyra yang tengah menggerutu kesal d tempatnya.
"Mianhae aku tidak
bermaksud tapi lebih baik begitu tepat di hari ulang tahunmu aku mempertemukan
kalian" pernyataan Dr Han sukses membuat Marcus memutar otaknya dan
berhenti di satu titik sekarang tanggal 3 februari kan ?jadi ini kejutan untuknya.
"Appa bisakah aku
ganti baju sebenarnya untuk apa aku harus berdandan seperti ini ?"tanya
Ladyra dengan wajah tertekuk
"untuk dia"
ucap Dr Han sambil menunjuk marcus dengan dagunya
"Aku ?" tanya
kyuhyun bingung
"ye.. kau kan ulang
tahun hari ini.. sedah sepantasnya sang putri ada dekat dengan sang pangeran,
jadi jauh-jauh hari aku menyuruh Lady untuk pulang khusus untukmu
Kyuhyun"jelas Dr Han memanggil Marcus sengan nama koreanya
"maksud appa aku
harus menemani orang asing ini ? tanya Lady sambil melirik Kyuhyun dengan
sindiran yang kentara. Marcus tak mau kalah
"kau pikir aku mau
di temani wanita urakan sepertimu ?"tanya Masrcus balas mengejek
"Dan kalian memang
harus bersama.cepatlah pergi aku sedang sibuk" ucap Dr Han
"appa kau
mengusirku?"...."profesor kau mengusirku"tanya Lady dan Marcus
berbarengan
"sudah cepatlah...
hush...hushh... pergi setan-setan kecil"perintah Dr Han membuat kedua mata
Marcus dan Lady melebar
"Appa" "
Profesor"
akhirnya dengan paksaan
yang berarti mereka berdua mau berjalan-jalan berdua walaupun ada kalanya di
jalan mereka terjadi adu mulut, dan berakhir dengan pertengkaran tanpa
pemenang.
*1 week Later*
"stop"lengkingan
suara itu membuat segerombolan preman berhenti memukuli sesosok namaja yang
sudah tak asing bagi Lady
"apa yang kalian
lakukan disini?bukankah kalian tidak kuliah di sini ? atau kalian ingin aku
laporkan ke polisi?" tanya Lady
"tidak!jangan!kami
hanya di suruh untuk membunuh Marcus"terang seorang namja dari
segerombolan preman itu
"pergi kalian
sekarang!"teriak Lady dengan nafas naik turun
"kenapa kau tidak
melawan ?"tanya Lady pada Marcus yang tengah maeringis kesakitan sambil
mengatupkan kedua matanya.
"kenapa dengan
kacamatamu lagi?"tanya Lady
"patah"jawab
Marcus seadanya
"bukannya appa
memberimu softlens?" tanya Lady
"aku lupa
memakainya"jawab marcus
"ya sudah ayo buka
matamu" suruh Lady
"kau
yakin"tanya Marcus
"percayalah"yakin
Lady
Marcus perlahan membuka
matanya
"ternyata tidak
berbeda masih sama seperti dulu"batin marcus menatap mata Lady yang
berwarna biru azura
"Han Hyena kenapa
baru sekrang kau baru muncul ?tidakkah kau tau aku ingin merasakan hawa
kehidupan sebenarnya seperti ini dari dulu,kurasa 13 tahun cukup untukku
mendapat imbalan yang setimpal darimu, jadi mulai dari sekarang kuputuskan kau
harus tetap di sampingku"ucap Marcus
"aku akan pulang
besok " ucap Lady membuat kyuhyun kaget
"kau perlu tau kalau
aku sudah berminat kepada kau hal maka kau tidak akan bisa lepas dari
genggamanku Hye-Na ssi" ucap kyuhyun tegas
"ne...?" Lady
ingin protes tapi Marcus lebih cepat menenggelamkan Lady kedalam pelukannya
"kau tidak bodoh
untuk tau bagaimana perasaanku... Han Hye-Na ssi karena aku tidak mau bersusah
payah mengungkapkannya"bisik kyuhyun tepat di telinga Lady membuat Lady
mendengus kesal dan mengakui bahwa pelukan Marcus sangatlah menenangkan
"ah yachh kalau kau ingin lepas dariku kau harus membunuhku
dulu"tambah Marcus
"Bagaimana aku bisa
membunuhmu kalau aku sendiri sedang dalam situasi akan terbunuh seperti ini
"jawab Lady membuat Marcus tersenyum d balik punggung Lady...
FIN
Ini FF yang aku bikin
tahun lalu dan berani aku publish sekarang…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar